Sunday 9 September 2018

Analisis Faktor - Faktor yang Mempengaruhi Kinerja Penyuluh Pertanian dalam Rangka Meningkatkan Kinerja Penyuluh Pertanian Kabupaten Serdang Bedagai

            Pembangunan sumber daya manusia pertanian, termasuk pembangunan kelembagaan penyuluhan dan peningkatan kegiatan penyuluh pertanian, adalah faktor yang memberikan kontribusi besar terhadap keberhasilan pembangunan pertanian di Indonesia. Kementrian pertanian telah menetapkan empat sukses pembangunan pertanian, yaitu: (1) pencapaian swasembada dan swasembada berkelanjutan, (2) peningkatan diversifikasi pangan, (3) peningkatan nilai tambah, daya saing dan ekspor,dan (4) peningkatan kesejahteraan petani. Sesuai dengan peraturan Menteri Pertanian nomor: 273/KPTS/OT.160/4/2007, kegiatan penyuluhan ini dilakukan dengan pendekatan kelompok. Program pemerintah tersebuat adalah untuk mencapai satu desa terdapat satu orang penyuluh. Kelembagaan penyuluhan yang terdekat dengan masyarakat saat ini adalah Balai Penyuluhan dan Ketahanan Pangan (BPKP).
            Kurangnya tenaga penyuluh pertanian dan banyaknya tugas penyuluh pertanian tidak sebanding dengan manajerial kemampuan penyuluh seperti penyuluh yang belum bisa memajukan kelompok tani seperti mengembangkan jiwa kepemimpinan, kewirausahaan, dan kemampuan manajerial petani. Pada kenyataannya penyuluh memperoleh bantuan operasional 3 bulan sekali sedangkan penyuluh melakukan tugasnya setiap hari kerja dan tidak semua penyuluh diberikan transportasi padahal wilayah kerja penyuluh jauh dari desa satu ke desa lainnya. Penyuluh pertanian yang ada saat ini tidak mengalami peningkatan jumlah setiap tahunnya, hal ini tidak sebanding dengan banyaknya beban kerja penyuluh pertanian terdapat di Kabupaten Serdang Bedagai.
            Tingkat pendidikan, umur, dan masa kerja, merupakan aspek internal. Aspek internal tersebut sangat mempengaruhi kinerja penyuluh dan produktifitas dari kegiatan penyuluhan. Tingkat pendidikan yang rendah serta umur yang sudah tua ditambah masa kerja yang sudah lama membuat para penyuluh mudah mengalami kejenuhan. Selain itu, tingginya sikap positif dan komitmen penyuluh terhadap pekerjaan dapat mengakibatkan produktivitas kerja penyuluh meningkat. Namun tingginya tingkat pendidikan yang tidak disertai dengan pengetahuan dan keterampilan berkomunikasi dapat menurunkan kinerja penyuluh karena kemampuan komunikasi adalah kompetensi yang harus dimiliki seorang penyuluh. Hal ini dapat berdampak negatif pada penyuluh - penyuluh yang  masih baru karena pengetahuan yang dimiliki tidak sebanding dengan tuntutan tugas yang dihadapi.
Tingkat pendidikan dan masa kerja berkaitan dengan tingkat gaji dan fasilitas. Keterkaitan tersebut akan saling berhubungan dan akhirnya dapat berujung kepada tingkat kesejahteraan penyuluh. Semakin sejahtera penyuluh maka akan meningkatkan kinerja dan motivasi penyuluh dalam bekerja. Sebab ketika kebutuhan pribadi dan keluarga sudah terpenuhi maka penyuluh dapat lebih berfokus pada pekerjaannya yaitu melayani masyarakat melalui penyuluhan. Penelitian yang dilakukan berdasarkan jurnal menggunakan analisis regresi linear berganda. Analisis regresi linear berganda yaitu regresi yang memiliki variabel dependen dan lebih dari satu variabel independen. Dalam penelitian ini juga akan dilakukan uji F dan uji t (α = 0,05).
Penyuluhan merupakan kegiatan penting dalam proses pertanian dan penyuluh merupakan ujung tombak dalam penyampaian informasi dan program pertanian dari pemerintah yang menjadi salah satu penentu keberhasilan pertanian di Kabupaten Serdang Bedagai. Oleh karena itu perlu dirumuskan kebijakan untuk meningkatkan kinerja penyuluhan. Kurangnya sikap disiplin dalam pengumpulan laporan penyuluhan yang sudah ditetapkan Badan Pelaksana Penyuluhan dan Ketahanan Pangan (BPKP) akan berdampak pada terlambatnya penyusunan rencana kerja dan program tingkat kabupaten. Untuk mengatasi masalah tersebut dapat dilakukan beberapa hal seperti berikut :
-       Peningkatan persepsi penyuluh terhadap tugas atau pekerjaan.
-       Menyediakan sarana dan prasarana yang sangat dibutuhkan bagi penyuluh dalam menjalankan tugas seperti kendaraan operasional, rumah dinas, laboratorium lapang, dan alat - alat teknis di lapangan untuk penyuluhan dan pendukung lain yang disesuaikan dengan kondisi daerah, karena faktor keterlambatan penyuluh pertanian dalam mengumpulkan tugas- tugas yang diberikan BP2KP disebabkan tugas - tugas penyuluh pertanian tidak sebanding dengan manajerial kemampuan penyuluh.
-       Jika sarana dan prasarana yang dibutuhkan penyuluh dalam menjalankan tugas sudah diberikan namun tetap terlambat maka dapat dilakukan pemberian hukuman kepada penyuluh seperti tidak dikeluarkannya Biaya Operasional Penyuluh (BOP).
-       Memberikan pelatihan yang tepat kepada penyuluh agar penyuluh pertanian dapat memberikan solusi terbaik untuk petani, karena setiap penyuluhan pertanian harus mengetahui semua hal tentang bidang pertanian (polivalen).
-       Memberikan Penghargaan yang jelas sesuai dengan kinerja penyuluh pertanian tanpa membedakan penyuluh yang honor dan PNS.
-       Memperjelas status penyuluh dan jenjang karir penyuluh misalnya pengangkatan penyuluh yang honor menjadi PNS sesuai dengan kinerja.
-       Bekerja sama dengan dinas pertanian agar mempermudah memperoleh akses saprodi pertanian dari pemerintah.


Daftar Pustaka :
           Lubis, K.R., 2016. Analisis Faktor - Faktor yang Mempengaruhi Kinerja Penyuluh Pertanian dalam Rangka Meningkatkan Kinerja Penyuluh Pertanian Kabupaten Serdang Bedagai. Jurnal Mantik Penusa. 20 (1) : 24 - 30.
               

NAMA                        : YUSTIKA PRATIWI
NIM                            : 16/394361/PN/14600
NO. ABSEN              : 04
GOLONGAN             : A5.2

1 comment:

  1. RESA ARUM S.
    16/394360/PN/14599
    No absen: 3

    NILAI PENYULUHAN
    1. Sumber ide yang tercantum dalam resume jurnal tersebut adalah tentang analisis faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja penyuluh pertanian untuk meningkatkan kinerja penyuluh pertanian yang berada di Kabupaten Serdang Bedagai.
    2. Sasaran mengenai sumber ide tersebut termasuk dalam sasaran langsung karena berhubungan dan berkaitan langsung dengan penyuluh pertanian di Kabupaten Serdang Bedagai.
    3. Manfaat yang dapat di ambil adalah dengan mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja penyuluh pertanian maka melalui faktor-faktor tersebut mempermudah untuk dilakukan evaluasi. Dengan adanya evaluasi maka peningkatan kinerja penyuluh pertanian menjadi lebih mudah dan lebih konkrit. Misal dalam penyusunan rencana kerja dan program kerja baru untuk mengatasi suatu permasalahan yang ada.
    4. Hal yang menarik untuk dipelajari dan dikembangkan adalah mengenai saran prasarana dan sistem teknis yang lebih di tekankan lagi serta sistem management kegiatan dan ide sebagai penyuluh pertanian supaya lebih dapat diterima.

    NILAI BERITA
    1. Timelines
    Tulisan tersebut bersifat baru dan akan terus diperbaharui karena berkaitan dengan peningkatan kinerja penyuluh pertanian yang berada di Kabupaten Serdang Bedagai.
    2. Importance
    Tulisan tersebut sangat penting untuk petani karena apabila kinerja penyuluh pertanian meningkat maka penyuluh akan sangat membantu petani dalam menyelesaikan segala bentuk permasalahan yang tengah dihadapi petani.
    3. Policy
    Kinerja penyuluh pertanian sangat penting untuk dilakukan dan ditingkatkan karena akan sangat membantu petani yang juga disebutkan salam peraturan Menteri Pertanian nomor: 273/KPTS/OT.160/4/2007 bahwa kegiatan penyuluhan dilakukan dengan pendekatan kelompok.
    4. Consequence
    Faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja penyuluh pertanian meliputi tingkat pendidikan, umur, dan masa kerja. Apabila tingkat pendidikan rendah, umur yang sudah menua, dan produktifitas rendah maka akan sangat menurunkan kinerja penyuluh. Tingkat pendidikan dan masa kerja berkaitan dengan tingkat gaji dan fasilitas. Keterkaitan tersebut akan saling berhubungan dan akhirnya dapat berujung kepada tingkat kesejahteraan penyuluh. Semakin sejahtera penyuluh maka akan meningkatkan kinerja dan motivasi penyuluh dalam bekerja.
    5. Conflict
    Berdasarkan resume jurnal, pada kenyataannya penyuluh memperoleh bantuan operasional 3 bulan sekali sedangkan penyuluh melakukan tugasnya setiap hari kerja dan tidak semua penyuluh diberikan transportasi padahal wilayah kerja penyuluh jauh dari desa satu ke desa lainnya. Penyuluh pertanian yang ada saat ini tidak mengalami peningkatan jumlah setiap tahunnya, hal ini tidak sebanding dengan banyaknya beban kerja penyuluh pertanian terdapat di Kabupaten Serdang Bedagai.

    ReplyDelete