Monday 10 September 2018

Persepsi Petani Terhadap Kinerja Penyuluh di BP3K Sebagai Model COE (Center of Excellence) Kecamatan Metro Barat Kota Metro


Persepsi Petani Terhadap Kinerja Penyuluh di  BP3K Sebagai Model COE (Center of Excellence) Kecamatan Metro Barat Kota Metro

 Nama  : Beata Agni Eka Herawati
NIM    : 14773
Prodi   : MSA
Absen : 12
Gol.     : A.5.2

            Pertanian merupakan sektor penting dalam perekonomian nasional. Untuk  memgembangkan sistem pertanian berkelanjutan, maka difokuskan pada penyuluhan pertanian dan agribisnis. Berdasarkan Surat Keputusan Kepala Sekretariat Badan Koordinasi Penyuluhan Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan Provinsi Lampung Nomor 052/041/B/IV.01/B/2012 tentang penetapan lokasi kelembagaan yang di fasilitasi yaitu Balai Penyuluhan Pertanian Perikanan dan Kehutanan (BP3K) yang ditetapkan sebanyak 50 BP3K. Diharapkan BP3K mampu mewujudkan pendekatan pembangunan pertanian yang lebih terintegrasi dari sisi perencanaan, pelaksanaan, pengendalian, pendampingan, serta pemantauan dan evaluasi program. 
BP3K Model CoE akan menjadi tempat bertemunya pihak Pemda, Perguruan Tinggi, Pengusaha/Industri/Perbankan, dan kelompok tani. Terpilihnya BP3K Metro Barat sebagai Model CoE diharapkan dapat meningkatkan kinerja penyuluh dengan cara pendampingan dari Perguruan Tinggi atau Tim Fakultas Pertanian dan Pemerintah Provinsi Lampung atau Bakorluh. Beberapa BP3K sudah memiliki sumberdaya yang memadai, termasuk gedung, lahan percontohan, dan tenaga penyuluh, sedangkan dari sisi kinerja sebagian besar BP3K memiliki kinerja yang sangat memprihatinkan. Rendahnya kinerja penyuluh pertanian dapat ditandai dengan rendahnya efektivitas penyuluhan. Penyebab menurunnya kinerja penyuluh dikarenakan materi penyuluhan sudah tidak menarik lagi dan diberikan dengan metode dan teknis yang kurang sesuai. Penelitian ini menggunakan metode survei dan dilaksanakan di BP3K Kecamatan Metro Barat Kota Metro. Penelitian dilakukan pada bulan Juli-September 2013.
Metode analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif dan kuantitatif digunakan untuk mengetahui tingkat kinerja penyuluh dan tingkat persepsi petani terhadap kinerja penyuluh di BP3K Metro Barat. Rencana kerja tahunan penyuluh pertanian adalah suatu rencana tertulis yang dibuat oleh penyuluh pertanian untuk suatu wilayah kerja tertentu dalam bentuk kegiatan penyuluhan pertanian. Kinerja penyuluh adalah proses dan hasil dari pelaksanaan tugas dalam suatu periode tertentu, sebagai perwujudan dari interaksi antara motivasi dan kesempatan yang memberikan kemungkinan seseorang untuk melaksanakan tugas sebaik-baiknya. Pengukuran tingkat kinerja penyuluh dengan pertanyaan yang diajukan kepada penyuluh dan petani. Programa penyuluhan pertanian adalah rencana yang disusun untuk memberikan arah dan pedoman sebagai alat pengendali pencapaian tujuan penyuluhan.
Penilaian tingkat kinerja dan tingkat persepsi petani didasarkan pada 9 indikator kinerja menurut Departemen Pertanian (Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian 2010) dan satu indikator program BP3K Model CoE di Provinsi Lampung, yaitu tersusunnya programa penyuluhan pertanian ditingkat BPP/Kecamatan sesuai dengan kebutuhan petani, tersusunnya rencana kerja penyuluhan pertanian di wilayah kerja masing-masing, tersusunnya data peta wilayah untuk pengembangan teknologi spesifik lokasi, terdiseminasinya informasi teknologi pertanian secara merata dan sesuai dengan kebutuhan petani, tumbuh kembangnya keberdayaan dan kemandirian petani, kelompok tani, kelompok usaha/ asosiasi dan usaha formal (koperasi dan usaha formal lainnya),terwujudnya kemitraan usaha antara petani dengan pengusaha yang saling menguntungkan, terwujudnya akses petani ke lembaga keuangan, informasi sarana produksi pertanian dan pemasaran, meningkatnya produktifitas agribisnis komoditas unggulan di masing-masing wilayah kerja, meningkatnya pendapatan dan kesejahteraan petani di masing-masing wilayah, dan meningkatnya penerapan cyber extension dalam kegiatan penyuluhan. Menurut penyuluh fasilitas yang ada di kantor BP3K kurang mendukung dalam proses pelaksanaan cyber extension untuk ketersediaan komputer dan koneksi internet. Pelatihan tentang penggunaan internet untuk penyuluh dan petani yang belum pernah diadakan sehingga menghambat terlaksanaannya kegiatan cyber extension dalam kegiatan penyuluhan.
Faktor-faktor yang berhubungan nyata dengan persepsi petani terhadap kinerja penyuluh di wilayah BP3K Metro Barat yaitu tingkat pendidikan petani, dan tingkat interaksi sosial petani sedangkan umur petani, tingkat pendapatan petani dan jumlah anggota keluarga petani tidak berhubungan nyata dengan persepsi petani terhadap kinerja penyuluh. Tingkat pendidikan petani berhubungan nyata dengan tingkat persepsi petani terhadap kinerja penyuluh BP3K Metro Barat. Semakin tinggi tingkat pendidikan petani maka semakin tinggi pula persepsinya terhadap kinerja penyuluh. Tingkat pendapatan petani tidak berhubungan nyata terhadap pembentukan persepsi terhadap kinerja penyuluh BP3K Metro Barat. Hal ini didukumg secara fakta dilapangan, bahwa baik petani yang memiliki pendapatan rendah maupun tingkat pendapatan tinggi menilai bahwa kinerja penyuluh kurang berhasil dalam meningkatkan pendapatan petani.

Daftar Pustaka:
Ardiansyah, A., G., Sumaryo, Yanfika. 2014. Persepsi Petani Terhadap Kinerja
         Penyuluh di BP3K Sebagai Model COE (Center of Excellence) Kcamatan Metro 
         Barat Kota Metro. Jurnal Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas
         Lampung. 2(2) :182- 189.

1 comment:

  1. Ramadhan Alif Firdaus
    16/396778/PN/14640


    - sumber ide : persepsi petani terhadap penyuluh di BP3K sebagai model Centre of excellent.
    - sasaran : sasaran tidak langsung. Yaitu penyuluh pertanian.
    - manfaat : membantu penyuluh khususnya BP3K memaksimalkan kinerjanya dan mensinkronkan dengan persepsi para petani di daerah tersebut.
    - nilai pendidikan : mengembangkan kinerja penyuluh dalam kegiatan penyuluhan agar sesuai dengan persepsi petani, dengan melakukan penilaian dan evaluasi.

    Nilai berita:

    1. Importance: Jurnal ini penting bagi penyuluh di BP3K di daerah yg bersangkutan sebagai bahan untuk evaluasi untuk menjadi lebih baik kinerjanya.
    2. Timeline: Penelitian dilaksanakan pada juli-september 2013. Menurut saya jurnal ini relevan dan masih dapat digunakan saat sekarang jadi termasuk baru.
    3. Proximity: adanya kedekatan dengan sasaran tidak langsung yaitu penyuluh sekaligus dengan sasaran langsung yaitu petani. Karena hubungan antara penyuluh BP3K dengan petani.

    ReplyDelete