Persepsi Petani Terhadap Kinerja Penyuluh di BP3K Sebagai Model COE (Center of Excellence) Kecamatan Metro Barat Kota Metro
Nama : Beata Agni Eka Herawati
NIM : 14773
Prodi : MSA
Absen : 12
Gol. : A.5.2
Pertanian merupakan sektor penting dalam perekonomian nasional. Untuk memgembangkan sistem pertanian berkelanjutan, maka difokuskan pada penyuluhan pertanian dan agribisnis. Berdasarkan Surat Keputusan Kepala Sekretariat Badan Koordinasi Penyuluhan Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan Provinsi Lampung Nomor 052/041/B/IV.01/B/2012 tentang penetapan lokasi kelembagaan yang di fasilitasi yaitu Balai Penyuluhan Pertanian Perikanan dan Kehutanan (BP3K) yang ditetapkan sebanyak 50 BP3K. Diharapkan BP3K mampu mewujudkan pendekatan pembangunan pertanian yang lebih terintegrasi dari sisi perencanaan, pelaksanaan, pengendalian, pendampingan, serta pemantauan dan evaluasi program.
BP3K Model
CoE akan menjadi tempat bertemunya pihak Pemda, Perguruan Tinggi,
Pengusaha/Industri/Perbankan, dan kelompok tani. Terpilihnya BP3K Metro Barat
sebagai Model CoE diharapkan dapat meningkatkan kinerja penyuluh dengan cara
pendampingan dari Perguruan Tinggi atau Tim Fakultas Pertanian dan Pemerintah
Provinsi Lampung atau Bakorluh. Beberapa BP3K sudah memiliki sumberdaya yang
memadai, termasuk gedung, lahan percontohan, dan tenaga penyuluh, sedangkan
dari sisi kinerja sebagian besar BP3K memiliki kinerja yang sangat
memprihatinkan. Rendahnya kinerja penyuluh pertanian dapat ditandai dengan
rendahnya efektivitas penyuluhan. Penyebab menurunnya kinerja penyuluh
dikarenakan materi penyuluhan sudah tidak menarik lagi dan diberikan dengan
metode dan teknis yang kurang sesuai. Penelitian ini menggunakan metode survei
dan dilaksanakan di BP3K Kecamatan Metro Barat Kota Metro. Penelitian dilakukan
pada bulan Juli-September 2013.
Metode analisis data yang digunakan adalah
analisis deskriptif dan kuantitatif digunakan untuk mengetahui tingkat kinerja
penyuluh dan tingkat persepsi petani terhadap kinerja penyuluh di BP3K Metro
Barat. Rencana kerja tahunan penyuluh pertanian adalah suatu rencana tertulis
yang dibuat oleh penyuluh pertanian untuk suatu wilayah kerja tertentu dalam
bentuk kegiatan penyuluhan pertanian. Kinerja penyuluh adalah proses dan hasil
dari pelaksanaan tugas dalam suatu periode tertentu, sebagai perwujudan dari
interaksi antara motivasi dan kesempatan yang memberikan kemungkinan seseorang
untuk melaksanakan tugas sebaik-baiknya. Pengukuran tingkat kinerja penyuluh dengan
pertanyaan yang diajukan kepada penyuluh dan petani. Programa penyuluhan
pertanian adalah rencana yang disusun untuk memberikan arah dan pedoman sebagai
alat pengendali pencapaian tujuan penyuluhan.
Penilaian tingkat kinerja dan tingkat
persepsi petani didasarkan pada 9 indikator kinerja menurut Departemen
Pertanian (Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian 2010) dan satu
indikator program BP3K Model CoE di Provinsi Lampung, yaitu tersusunnya
programa penyuluhan pertanian ditingkat BPP/Kecamatan sesuai dengan kebutuhan
petani, tersusunnya rencana kerja penyuluhan pertanian di wilayah kerja
masing-masing, tersusunnya data peta wilayah untuk pengembangan teknologi
spesifik lokasi, terdiseminasinya informasi teknologi pertanian secara merata
dan sesuai dengan kebutuhan petani, tumbuh kembangnya keberdayaan dan
kemandirian petani, kelompok tani, kelompok usaha/ asosiasi dan usaha formal
(koperasi dan usaha formal lainnya),terwujudnya kemitraan usaha antara petani
dengan pengusaha yang saling menguntungkan, terwujudnya akses petani ke lembaga
keuangan, informasi sarana produksi pertanian dan pemasaran, meningkatnya
produktifitas agribisnis komoditas unggulan di masing-masing wilayah kerja, meningkatnya
pendapatan dan kesejahteraan petani di masing-masing wilayah, dan meningkatnya
penerapan cyber extension dalam
kegiatan penyuluhan. Menurut penyuluh fasilitas yang ada di kantor BP3K kurang
mendukung dalam proses pelaksanaan cyber
extension untuk ketersediaan komputer dan koneksi internet. Pelatihan
tentang penggunaan internet untuk penyuluh dan petani yang belum pernah
diadakan sehingga menghambat terlaksanaannya kegiatan cyber extension dalam kegiatan penyuluhan.
Faktor-faktor
yang berhubungan nyata dengan persepsi petani terhadap kinerja penyuluh di wilayah
BP3K Metro Barat yaitu tingkat pendidikan petani, dan tingkat interaksi sosial
petani sedangkan umur petani, tingkat pendapatan petani dan jumlah anggota
keluarga petani tidak berhubungan nyata dengan persepsi petani terhadap kinerja
penyuluh. Tingkat pendidikan petani berhubungan nyata dengan tingkat persepsi
petani terhadap kinerja penyuluh BP3K
Metro Barat. Semakin tinggi tingkat pendidikan petani maka semakin tinggi pula
persepsinya terhadap kinerja penyuluh. Tingkat pendapatan petani tidak berhubungan
nyata terhadap pembentukan persepsi terhadap kinerja penyuluh BP3K Metro Barat.
Hal ini didukumg secara fakta dilapangan, bahwa baik petani yang memiliki
pendapatan rendah maupun tingkat pendapatan tinggi menilai bahwa kinerja
penyuluh kurang berhasil dalam meningkatkan pendapatan petani.
Daftar
Pustaka:
Ardiansyah,
A., G., Sumaryo, Yanfika. 2014. Persepsi Petani Terhadap Kinerja
Penyuluh di BP3K Sebagai Model COE (Center of Excellence) Kcamatan Metro
Barat Kota Metro. Jurnal Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas
Lampung. 2(2) :182- 189.
Penyuluh di BP3K Sebagai Model COE (Center of Excellence) Kcamatan Metro
Barat Kota Metro. Jurnal Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas
Lampung. 2(2) :182- 189.
Ramadhan Alif Firdaus
ReplyDelete16/396778/PN/14640
- sumber ide : persepsi petani terhadap penyuluh di BP3K sebagai model Centre of excellent.
- sasaran : sasaran tidak langsung. Yaitu penyuluh pertanian.
- manfaat : membantu penyuluh khususnya BP3K memaksimalkan kinerjanya dan mensinkronkan dengan persepsi para petani di daerah tersebut.
- nilai pendidikan : mengembangkan kinerja penyuluh dalam kegiatan penyuluhan agar sesuai dengan persepsi petani, dengan melakukan penilaian dan evaluasi.
Nilai berita:
1. Importance: Jurnal ini penting bagi penyuluh di BP3K di daerah yg bersangkutan sebagai bahan untuk evaluasi untuk menjadi lebih baik kinerjanya.
2. Timeline: Penelitian dilaksanakan pada juli-september 2013. Menurut saya jurnal ini relevan dan masih dapat digunakan saat sekarang jadi termasuk baru.
3. Proximity: adanya kedekatan dengan sasaran tidak langsung yaitu penyuluh sekaligus dengan sasaran langsung yaitu petani. Karena hubungan antara penyuluh BP3K dengan petani.