Sunday 9 September 2018

Penggunaan Internet dan Pemanfaatan Informasi Pertanian Oleh Penyuluh Pertanian di Kabupaten Bogor Wilayah Barat. Jurnal Komunikasi Pembangunan


Pemanfaatan teknologi komunikasi dalam pembangunan pertanian memerlukan kompetensi dari pengguna teknologi informasi dan komunikasi tersebut. Petani merupakan salah satu pihak yang lemah akses terhadap sumber informasi. Fokus utama dari aplikasi ICT (Information and Communication Technologies) di bidang pertanian adalah memenuhi kebutuhan petani untuk informasi. Undang-undang No.16 Tahun 2006 tentang Sistem Penyuluhan Pertanian Perikanan dan Kehutanan (SP3K) pasal 4b menyatakan bahwa fungsi sosial penyuluhan adalah mengupayakan kemudahan akses pelaku utama dan pelaku usaha ke sumber informasi, teknologi dan sumberdaya lainnya agar mereka dapat mengembangkan usahanya.
Penggunaan media internet oleh penyuluh pertanian adalah intensitas akses internet atau gambaran berapa lama dan sering penyuluh pertanian menggunakan internet. Hampir keseluruhan responden menggunakan internet dalam tempo yang relatif singkat. Hal ini dikarenakan responden mempunyai tugas inti untuk melakukan kunjungan ke kelompok-kelompok tani hampir setiap hari, sehingga tidak mempunyai cukup waktu mengakses internet. Situs yang menjadi favorit responden adalah situs Kementerian Pertanian. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden telah dapat memanfaatkan internet untuk keperluan tugas dan tanggung jawab mereka sebagai penyuluh pertanian.
Persepsi penyuluh terhadap media internet adalah pandangan atau penilaian responden mengenai kemampuan internet dalam memenuhi kebutuhan informasi responden di bidang pertanian. Responden memiliki persepsi bahwa internet tidak memberikan kemudahan untuk akses informasi, informasi yang tersedia tidak sesuai kebutuhan dan kualitas informasi tidak dapat meningkatkan kualitas penyuluh. Kebutuhan informasi adalah tuntutan responden pertanian untuk memperoleh berbagai jenis informasi pertanian yang dibutuhkan. Fakta di lapangan menujukkan bahwa dalam mengakses internet, terkadang responden mencari informasi yang dibutuhkan oleh petani. Motivasi menggunakan internet adalah alasan yang mendorong responden untuk menggunakan media internet sebagai sumber informasi petanian. Motivasi tertinggi responden menggunakan internet adalah karena adanya keinginan untuk meningkatkan pengetahuan dan wawasan pertanian (60%).  
Hubungan penggunaan internet dengan karakteristik penyuluh berupa semakin tinggi umur responden, maka frekuensi dan durasi responden mengakses internet semakin kecil. Responden dengan umur yang lebih tua cenderung lebih konvensional dalam mencari informasi pertanian. Kapabilitas dan keterbatasan fisik menjadi salah satu hal yang meyebabkan rendahnya frekuensi dan durasi penggunaan internet oleh penyuluh senior. Berbeda dengan usia muda yang lebih cakap menggunakan teknologi informasi dan juga memiliki rasa keingintahuan yang tinggi. Faktor lainnya yang berhubungan dengan penggunaan media internet oleh responden adalah kebutuhan informasi responden. Informasi mengenai teknologi pengolahan hasil, pemasaran, iklim dan permodalan adalah informasi yang paling sering dikases oleh responden. Semakin responden membutuhkan informasi-informasi tersebut, maka akan semakin tinggi frekuensi penggunaan internet atau semakin sering responden mengakses media internet. Responden akan menggunakan internet apabila responden merasa memerlukan informasi untuk memenuhi kebutuhan. Kebutuhan informasi responden berbanding lurus dengan intensitas penggunaan internet.
Penyuluh pertanian sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya berkedudukan sebagai pelaksanan teknis fungsional yang bertugas menyiapkan, melaksankan, mengembangkan, mengevaluasi, dan melaporkan kegiatan penyuluhan pertanian. Penyuluh pertanian memerlukan dukungan informasi yang memadai dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya. Sebagian responden memanfaatkan informasi yang diperoleh dari internet dengan membagikannya ke sesama penyuluh. Informasi yang didapatkan dari internet ternyata tidak langsung disebarkan ke petani tetapi disikusikan terlebih dahulu sesama penyuluh. Hal ini juga dikarenakan informasi-informasi yeng diperoleh oleh responden disesuaikan terlebih dahulu dengan kebutuhan petani.

Elian, N., Lubis, D.P., dan Rangkuti, P.A. 2014. Penggunaan Internet dan Pemanfaatan Informasi Pertanian Oleh Penyuluh Pertanian di Kabupaten Bogor Wilayah Barat. Jurnal Komunikasi Pembangunan. 12(2) : 104-115.

Nama   : Nurus Sholikhati
NIM    : 16/398931/PN/14902
Prodi   : THP
Absen : 26
Golongan : A5.2

1 comment:

  1. Nama : Novian Astri Ardiana
    NIM : 16/398930/PN/14901
    Prodi : THP
    Golongan : A5.2
    No. Absen : 25

    Nilai Berita :
    1. Timelines : penggunaan media sosial atau teknologi informasi dan komunikasi oleh sebagian besar petani yang masih berusia muda untuk dapat mengakses informasi mengenai pertanian yang mereka butuhkan.
    2. Proximity : penyuluh mengenalkan bagaimana penggunaan media sosial atau internet kepada para petani di Kabupaten Bogor.
    3. Importance : pentingnya penggunaan internet atau media sosial oleh penyuluh dan petani dalam menggali informasi pertanian agar tidak memerlukan waktu yang lama (tidak efektif).
    4. Policy : menurut UU No.16 Tahun 2006 tentang Sistem Penyuluhan Pertanian Perikanan dan Kehutanan (SP3K) pasal 4b menyatakan bahwa fungsi sosial penyuluhan adalah mengupayakan kemudahan akses pelaku utama dan pelaku usaha ke sumber informasi, teknologi dan sumberdaya lainnya agar mereka dapat mengembangkan usahanya.
    5. Prominence : pemerintahan pusat mengeluarkan peraturan dalam bentuk UU No.16 Tahun 2006 tentang Sistem Penyuluhan Pertanian Perikanan dan Kehutanan (SP3K) pasal 4b yang secara garis besar mengupayakan fungsi sosial penyuluhan sebagai pelaku sumber informasi, teknologi dan sumberdaya lainnya.
    6. Consequence : . Informasi yang penyuluh dapatkan dari internet ternyata tidak langsung disebarkan ke petani tetapi disikusikan terlebih dahulu sesama penyuluh. Hal ini juga dikarenakan informasi-informasi yeng diperoleh oleh responden disesuaikan terlebih dahulu dengan kebutuhan petani.
    7. Conflict : Petani memiliki persepsi bahwa internet tidak memberikan kemudahan untuk akses informasi karena informasi yang tersedia tidak sesuai kebutuhan dan kualitas serta tidak dapat meningkatkan kualitas penyuluh. Kebutuhan informasi adalah tuntutan responden pertanian untuk memperoleh berbagai jenis informasi pertanian yang dibutuhkan.
    8. Development : Semakin responden membutuhkan informasi-informasi, maka akan semakin tinggi frekuensi penggunaan internet atau semakin sering responden mengakses media internet. Responden akan menggunakan internet apabila responden merasa memerlukan informasi untuk memenuhi kebutuhan. Kebutuhan informasi responden berbanding lurus dengan intensitas penggunaan internet.
    9. Disaster & Crime : -
    10. Weather : -
    11. Sport : -
    12. Human interest : penggunaan media internet dengan frekuensi tertinggi ada pada petani dengan usia belia karena kecakapannya dalam menggunakan media internet yang lebih mumpuni daripada para petani senior yang cenderung menggali informasi secara tradisional atau konvensional.

    Nilai Penyuluhan :
    1. Sumber teknologi / ide : Penggunaan internet bagi petani untuk lebih memudahkan dalam menggali informasi pada saat itu juga dan adanya keinginan untuk meningkatkan pengetahuan dan wawasan pertanian.
    2. Sasaran : para penyuluh agar dapat lebih mendalami fungsi sosial penyuluhan seperti mengupayakan kemudahan akses pelaku utama dan pelaku usaha ke sumber informasi, teknologi dan sumberdaya lainnya agar mereka dapat mengembangkan usahanya. Selain itu para petani juga akan diajarkan bagaimana cara mengakses internet agar kemudahan informasi yang mereka butuhkan dapat segera terpenuhi.
    3. Manfaat : penyuluh akan lebih siap dalam menjalankan fungsi sosialnya sebagai mengupayakan kemudahan akses pelaku utama dan pelaku usaha ke sumber informasi, teknologi dan sumberdaya lainnya agar mereka dapat mengembangkan usahanya. Petani akan mudah dalam menemukan sumber informasi petanian dan termotivasi untuk meningkatkan pengetahuan dan wawasan pertanian.
    4. Nilai pendidikan : Kapabilitas dan keterbatasan fisik menjadi salah satu hal yang meyebabkan rendahnya frekuensi dan durasi penggunaan internet oleh penyuluh senior. Berbeda dengan usia muda yang lebih cakap menggunakan teknologi informasi dan juga memiliki rasa keingintahuan yang tinggi.

    ReplyDelete