Monday 10 September 2018

Judul
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kinerja Usahatani Petani Sebagai Representasi Strategi Penyuluhan Pertanian Berkelanjutan di Lahan Marjinal
Jurnal
Jurnal Agro Ekonomi
Download
http://www.ejurnal.litbang.pertanian.go.id/index.php/jae/article/view/4009/3344
Volume dan Halaman
Vol. 31 No. 1 Hal. 71-95
Tahun
2013
Penulis
Kurnia Suci Indraningsih
Reviewer
Intan Puspa Fauziah Ridwan (15178) / 31 / Mikrobiologi Pertanian
Tanggal
10 September 2018


Latar Belakang
Dalam paragraph pertama, penulis menegaskan bahwa kegiatan penyuluhan yang berbasis program pemerintah top down bukan merupakan kebutuhan petani, karena begitu program berakhir maka kegiatan penyuluhan juga berhenti. Sehingga diperlukanlah model penyuluhan yang berkelanjutan.
Pada paragraph selanjutnya, penulis menyajikan fakta bahwa kontribusi pendapatan dari usaha peternakan tidak diikuti oleh peningkatan investasi usaha peternakan. Sedangkan dalam komponen keuntungan relative perlu mencakup biaya awal yang rendah, resiko yang rendah, berkurangnya ketidaknyamanan, hemat tenaga dan waktu. imbalan, pretise social, serta penerimaan social.
Pada paragraph keempat penulis menjabarkan tujuan penelitian yang dilakukannya, antara lain adalah (1) menganalisis factor-faktor yang mempengaruhi kinerja usahatani petani dan (2) merumuskan strategi penyuluhan pertanoan dalam mendukung peningkatan kinerja usahatani petani di lahan kering marjinal.
Metodologi
Pada bagian kerangka pemikiran, penulis membatasi teori yang digunakan dengan teori keputusan inovasi yang relevan dengan keputusan adopsi oleh individu, dengan inovasi yang diteliti adalah teknologi usahatani terpadu.
Selanjutnya, penulis melakukan pendekatan penelitian dengan menggunakan metode survei yang bersifaat eseplanotory atau menjelaskan gejala perilaku petani dalam tahapan proses keputusan inovasi. Unit analisis yang digunakan adalah petani dengan populasi yang digunakan adalah petani yang berada di Desa Talaga. Inovasi teknologi yang diperkenalkan merupakan inovasi teknologi usahatani terpadu. Pengambilan sampel dilakukan dengan Teknik sampel acak berstratifikasi.
Penulis mengumpulkan data berdasarkan karakteristiknya, yakni data primer dan data sekunder. Sedangkan analisis data penulis mencakup analisis data deskriptif dan inferensial. Analisis deskriptif berupa distribusi frekuensi dan rasio Odds, sedangkan analisis statistic inferensial meliputi korelasi Pearson, regresi ganda, dan analisis jalur.
Hasil dan Pembahasan
Penulis mengungkapkan bahwa faktor yang mempengaruhi kinerja usahatani pada adopter (yang mengikuti kelompok tani) adalah penggunaan saprodi, sedangkan pada nonadopter (tidak mengikuti kelompok tani) adalah penentuan komoditas. Kendala pada masalah permodalan usahatani dan pemasaran produk petani adopter dapat diatasi dengan pemanfaatan teknologi. Akan tetapi, diseminasi teknologi usahatani yang dilakukan penyuluh belum berdampak nyata. Karena ketika proyek penyuluhan selesai maka petani akan berhenti untuk mengadopsi teknologi akibat ketergantungan dengan bantuan sarana produksi dan kredit modal usaha dari pemerintah.
Penulis juga menjelaskan bahwa keinginan petani nonadopter untuk mengadopsi usahatani terpadu didasarkan atas pengetahuan yang diperoleh mengenai kelebihan teknologi tersebut dibandingkan dengan teknologi local yang telah diterapkan. Peningkatan pengetahuan tentang hal tersebut dapat ditingkatkan dengan melakukan kegiatan penyuluhan secara intensif dan berkelanjutan.
Strategi penyuluhan pertanian berkelanjutan dapat dilakukan dengan memperhatikan karakteristik petani dan perilaku komunikasi petani yang berpengaruh terhadap persepsi petani terhadap penyuluhan. Selain itu, dukungan ilkim usaha juga perlu diperhatikan terutama yang terkait dengan ketersediaan fasilitas keuangan mengingat akses petani terhadap Lembaga perbankan relative sulit.
Penulis mempertegas bahwa apabila saran perbaikan penyuluh tidak dilaksanakan maka kinerja penyuluh tetap berorientasi kepada kebijakan pemerintah bukan untuk mensejahterakan petani serta penyuluh dalam melakukan tugasnya akan lebih mengutamakan tugas administrasi. Namun apabila pemerintah memperhatikan saran perbaikan penyuluh dan mengimplementasikannya, maka diperkirakan petani dapat mengembangkan potensi dirinya dan bertindak sebagai manager dalam usahatani yang dikelolanya.
Kesimpulan
Penulis menyimpulkan bahwa keputusan petani dalam berusahatani ditentukan oleh keunggulan ekonomi komoditas yang mempengaruhi kinerja usahatani. Strategi penyuluhan pertanian berkelanjutan merupakan alternatif untuk mengatasi masalah kelambatan adopsi inovasi teknologi di tingkat petani. Namun, perlu didasarkan pada karakteristik dan perilaku komunikasi sasaran, dukungan iklim usaha, dan dukunan kebijakan pemerintah.

2 comments:

  1. Proximity : artikel diatas berkaitan dengan petani karena membahas masalah kinerja usaha petani dan strategi penyuluhan.
    Conflict : artikel ini membahas masalah yang dialami petani adopter (mengikuti kelompok tani) yaitu penggunaan saprodi. Kegiatan penyuluh mengenai pemanfaatan teknologi berhenti diadopsi oleh petani pada saat progam penyuluhan selesai. Selain itu, artikel ini juga membahas permasalahan petani nonadopter (tidak mengikuti kelopok tani) yaitu penentuan komoditas.
    Importance: artikel ini membahas mengenai strategi penyuluhan. Strategi penyuluhan yang tepat perlu dilakukan agar proses diseminasi ivonasi pertanian dapat berjalan dengan lancar.
    Policy : artkel ini membahas mengenai kebijakan penyuluhana yang berbasis pada progam pemerintah yaitu top down


    Ryan Nugroho
    17/409655/PN/15043

    ReplyDelete
  2. Nilai penyuluhan:
    Adanya sumber teknologi / ide : artikel tersebut membahas mengenai stratesi penyuluhan berkelanjutan yang memperhatikan karakteristik petani, perilaku komunikasi petani, dan iklim usaha agar dapat mengembangkan potensi usaha taninya.
    adanya sasaran : artikel tersebut ditujukan kepada sasaran langsung yaitu petani selaku penerima diseminasi oleh penyuluh dan sasaran tidak langsung yaitu pemerintah selaku perumus strategi penyuluhan.
    adanya manfaat : artikel tersebut bertujuan untuk merumuskan strategi penyuluhan berkelanjutan dengan memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja petani agar usaha tani dapat berkembang dan proses diseminasi dapat berjalan dengan baik.
    adanya nilai pendidikan : artikel tersebut membahas mengenai strategi pertanian yang perlu dikaji kembali agar dapat memperhatikan karakteristik petani, perilaku komunikasi petani, dan iklim usaha.

    ReplyDelete