Dhian Winabilla B.
16/398922/PN/14893
THP 2016
DPKP A.5.2 (Absen 23)
PERAN PENYULUH PERTANIAN
TERHADAP PENINGKATAN PRODUKSI
USAHATANI DI KABUPATEN PONTIANAK
Negara Indonesia
merupakan negara agraris yang sebagian besar penduduknya bermata
pencaharian sebagai petani.
Kalimantan Barat merupakan Provinsi yang memiliki potensi pertanian yang tinggi.
Sektor pertanian yang
ada
di Kalimantan Barat dibagi menjadi beberapa sub sektor
yaitu sub sektor tanaman pangan, hortikultura, peternakan, kehutanan, perikanan dan perkebunan. Sub sektor tanaman pangan
unggulannya adalah tanaman
padi. Kabupaten Pontianak di provinsi Kalimantan Barat mulai
menitikberatkan
sektor pembangunan pertanian, terutama tanaman padi. Dilihat dari kemampuan produksi padi sebesar
34,63
kwintal maka Kabupaten Pontianak menduduki urutan pertama. Oleh sebab itu Kabupaten
Pontianak
mempunyai potensi peningkatan
usahatani padi dibandingkan
kabupaten lainnya.
Petani merupakan subjek utama yang
menentukan kinerja produktivitas usahatani. Produktivitas sumber daya usahatani bergantung pada teknologi yang
diterapkan, apabila petani
mampu menggunakan teknologi dengan baik maka usaha pengembangan pertanian untuk
meningkatkan produktivitas di
suatu daerah akan tercapai. Peranan penyuluhan pertanian
sangat
penting dalam peningkatan
produksi pertanian
di Indonesia.
Kegiatan
penyuluhan dapat digunakan untuk memecahkan masalah petani, akan tetapi pada
kenyataannya sebagian petani tidak ikut berpartisipasi dalam kegiatan penyuluhan bahkan adanya
kecenderungan tidak
percaya dengan program yang
diadakan oleh penyuluh pertanian. Oleh karena itu penerapan teknologi yang selama ini di tawarkan oleh penyuluh menjadi kurang diperhatikan sehingga tingkat penerapan teknologi
pertanian dalam mendukung usahataninya juga menjadi semakin rendah.
Fungsi utama
penyuluhan pertanian yaitu
mengubah perilaku
petani
dengan pendidikan non formal sehingga petani mempunyai kehidupan yang lebih baik. Peran
penyuluhan pertanian harus berada diposisi yang strategis agar
penyelenggaraannya
terkoordinir
dengan
baik
dan berjalan secara efektif dan efisien.
Metode yang digunakan dalam jurnal adalah metode survei yaitu penyelidikan yang diadakan untuk memperoleh fakta-fakta untuk mencari keterangan-keterangan secara aktual. Lokasi penelitian yaitu di Kecamatan Sungai Pinyuh
mewakili wilayah
pantai dan
Kecamatan Anjongan
mewakili wilayah pedalaman
Kabupaten Pontianak. Populasi jumlah
anggota gabungan kelompok
tani (gapoktan) untuk Kecamatan
Anjongan Kabupaten
Pontianak sebagai perwakilan wilayah pedalaman sebanyak 1.232 Jiwa (terdiri
dari 5 gapoktan). Sampel penelitiannya yaitu 67 petani serta Kecamatan Sungai Pinyuh Kabupaten Pontianak sebagai perwakilan wilayah pantai sebanyak 3.184 Jiwa
(terdiri dari 9 gapoktan) dengan sampel penelitian 66 petani.
Hasil penelitiannya adalah penyuluh
pertanian cukup
berperan
terhadap
peningkatan
produksi usahatani
padi
di Kabupaten Pontianak. Penyuluh
pertanian juga berperan sebagai penasehat karena penyuluh ikut serta
dalam penyusunan RDK/RDKK sehingga tersusun
rencana usahatani tanaman padi yang baik. Peran penyuluh pertanian
lainnya
adalah sebagai
penghubung,
dan organisator di
Kecamatan
Sui. Pinyuh terhadap peningkatan produksi usahatani padi
lebih baik
dibandingkan Kecamatan
Anjongan. Sedangkan
peran penyuluh
pertanian sebagai
agen pembaharu
di Kecamatan Sui. Pinyuh
dan
Kecamatan Anjongan mempunyai peran yang
sama terhadap peningkatan
produksi
usahatani padi.
Penyuluh sebagai agen pembaharu adalah
penyuluh yang senantiasa dapat mempengaruhi sasarannya agar dapat merubah dirinya sendiri kearah kemajuan
sehingga tercapai usahatani tanaman padi yang baik.
Referensi :
Nurliza., Sundari.,
A.Hamid. 2015. Peran penyuluh pertanian terhadap peningkatan produksi usahatani
di Kabupaten Pontianak. Jurnal Social Economic of Agriculture. 4(1):26-31.
Nilai berita :
ReplyDelete1. Timelines : dari judul berita sudah menggambarkan bahwa berita up to date
2. Proximity : jurnal ditujukan untuk membangun petani
3. Importance : jurnal ini berisi untuk membangun petani
4. Policy : penyusunan RDK/RDKK
5. Consequence : penyusunan RDK/RDKK sehingga tersusun rencana usahatani tanaman padi yang baik
Nilai penyuluhan :
1. Sasaran langsung : petani
2. Manfaat : Fungsi utama penyuluhan pertanian yaitu mengubah perilaku petani dengan pendidikan non formal sehingga petani mempunyai kehidupan yang lebih baik.