Ryan Nugroho
17/409655/PN/15043
Sosial Ekonomi Pertanian
Gol A5.2
No. absen 30
Berdasarkan data BPS 2011, jumlah pekerja dibidang
pertanian lebih banyak dibandingkan pekerjaan dibidang lainnya. hal tersebut
seharusnya dapat meningkatkan perekonomian petani, namun dalam terjadi stagnasi
bahkan kemunduran dalam pereknomian. Hal tersebut disebabkan oleh sulitnya
sarana dan sarana, tingkat pengetahuan rendah. Diperlukan adanya teknologi
informasi yang dapat digunakan untuk sarana komunikasi petani dengan
stakeholder untuk melakukan fungsi pemasaran produk pertanian. pemberdayaan
petani dengan model cooperative farming dirasa perlu untuk menutupi kekurangan
produk pertanian, yaitu tidak tahan lama dan mudah rusak.
Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pemanfaatan
teknologi informasi (internet) dalam meningkatkan pemasaran hasil pertanian di
Desa Curut Kecamatan Penawangan. Teknik metode yang digunakan dalam penelitian
ini adalah wawancara bersifat kuantitatif menggunakan kuisoner yang dilakukan di
Desa Curut Kecamatan Penawangan Kabupaten Grobogan Jawa Tengah. Pengambilan sampel
pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan kriteria inklusi yaitu oetani
yang berumur 25-65 tahun yang bertempat tinggal dan bertani di desa Curut. Dari
226 petani, diambil 54 petani sebagai sampel.
Dari hasil pengamatan yang telah dilakukan,
diketahui bahwa terdapat dua masalah besar yang dialami oleh petani di desa
Curut yaitu permasalahan hasil pertanian dan rendahnya tingkat pengetahuan
tentang pemanfaatan teknologi informasi. Sebanyak 55,56% petani telah menjual hasil pertanian ke
tengkulak sebelum panen. Hal tersebut merugikan petani karena petani tidak
memiliki kesempatan untuk menimbang kualitas hasil panennya. Bila hasil panen
memiliki kualitas yang tinggi, petani dapat memperoleh pendapatan yang lebih
besar. Selain itu, diketahui bahwa 5,6 petani yang menggunakan internet untuk
melakukan pemasaran serta hanya 9,26% petani yang dapat menggunakan internet. Hal
tersebut dapat mengakibatkan kerugian bagi para petani karena mereka akan
tertinggal untuk mendapatkan informasi yang penting dalam masalah penjualan,
kebijakan, maupun perkembangan teknologi yang bersangkutan dengan produktivitas
pertanian mereka. Oleh karena itu perlu adanya kerjasama antara Pemerintah
Pusat dan Daerah untuk lebih memperhatikan masalah rendahnya pengetahuan
mengenai teknologi informasi yaitu internet pada kalangan petani.
Dari penelitian yang dilakukan, diperoleh kesimpulan
bahwa petani di Desa Curut kecamatan Penawangan sangat kesulitan dalam
memasarkan hasil pertanian karena sarana dan prasarana yang kurang baik. Petani
hanya mengandalkan jasa tengkulak Untuk memasarkan hasil pertanian. Tingkat
pengetahuan petani dalam pemasaran hasil
pertanian terutama dalam pemanfaatan teknologi informasi masih rendah. Pemanfaatan
internet dapat membantu petani dalam mempermudah pemasaran hasil pertanian
serta meningkatkan nilai jual sehingga akan meningkatkan juga pendapatan
petani.
Sumber
: Yuantari, M. G. C., A. kurniadi, dan Ngatindriatun. 2016. Pemanfaatan
teknologi informasi untuk meningkatkan pemasaran hasil pertanian di Desa Curut
Kecamatan Penawangan Kabupaten Grobogan Jawa Tengah. Jurnal Techno. 15 (1) : 43-47.
Fatimah Zahra Ayunani
ReplyDelete16/405697/PN/14918
Teknologi Hasil Perikanan
Nilai Penyuluhan :
Adanya sumber teknologi/ide : ada yaitu pemanfaatan teknologi informasi untuk meningkatkan pemasaran hasil pertanian.
Adanya sasaran :
• sasaran langsung : petani,wawancara dilakukan kepada petani untuk mengetahui masalah yang dihadapi petani salah satunya adalah pengetahuan tentang pemanfaatan teknologi informasi.
Adanya manfaat : untuk mengetahui apa saja masalah yang dihadapi petani dari pemanfaatan teknologi informasi hingga tentang hasil pertaniannya.
Adanya nilai pendidikan : media internet saat membantu petani dalam mencapai hasil pertanian yang maksimal dan mempermudah petani untuk mencari informasi tentang pertanian sehingga pengetahuan tentang media internet perlu dikembangkan dikehidupan petani.
Nilai Berita :
Timelines : tulisan ini bersifat baru dan tidak basi karena membicarakan tentang media internet sebagai wadah informasi yang luas.
Proximity : tulisan ini bersifat dekat dengan petani karena berisi wawancara untuk mengetahui masalah petani tentang hasil pertanian dan penggunaan media internet sebagai wadah informasi untuk petani.
Importance : tulisan ini penting bagi petani karena para petani dapat mengetahui bahwa penggunaan media internet sangat mempengaruhi hasil pertanian.
Policy : -
Prominance : -
Consequance : -
Conflict : di dalam tulisan ini terdapat informasi atau data bahwa masih sedikit petani yang dapat menggunakan media internet untuk membatu pertaniannya.
Development : -
Disaster and crime :-
Weather :-
Sport : -
Human interest : -