Strategi Pemenuhan Kebutuhan
Informasi Pertanian melalui Pemanfaatan Cyber Extension di Propinsi Lampung
Sektor pertanian merupakan salah satu pilar utama
pertumbuhan ekonomi daerah Lampung. Kontribusi sektor pertanian dalam
pembentukan Pendapatan Domestik Bruto Daerah (PDBD) tahun 2013 di Propinsi
Lampung sebesar 36,87 persen dan sumbangan terbesar (47,47 persen) berasal dari
sub sektor tanaman pangan dan hortikultura (Badan Pusat Statistik Propinsi
Lampung, 2013). Tuntutan era globalisasi ekonomi seperti AFTA (Asean Free
Trade Area), APEC (Asia Pacific Economic Cooperation) dan MEA (Masyarakat
Ekonomi Asean) harus dipersiapkan dengan pengembangan hortikultura di
Propinsi Lampung. Permasalahan
umum hortikultura di Propinsi Lampung adalah menurunnya produksi beberapa komoditas
sayuran (BPS 2015) dan produktivitas sayuran yang menempati urutan ke 12
tingkat nasional yaitu 48,45 kw/ha (BPS Propinsi Lampung, 2013). Rendahnya
produktivitas karena belum meratanya diseminasi informasi teknologi pertanian
dan rendahnya perilaku petani dalam memanfaatkan inovasi pertanian (Utomo dkk.,
2015).
Strategi penyebaran informasi
yang tepat dapat meningkatkan kemampuan petani dalam mencari informasi dan
perubahan perilaku penyebaran informasi (Ansari & Sunetha 2014). Pengkajian
pemenuhan kebutuhan informasi pertanian melalui sumber informasi konvensional
dan sumber informasi berbasis TIK masih langka dilakukan. Perilaku petani
dalam menggunakan sumber informasi berbasis TIK di daerah pedesaan sangat
diperlukan karena desa memiliki hak untuk menikmati kemudahan mengakses dan
menggunakan informasi melalui TIK. Masalah pencarian informasi pertanian di
pedesaan menemui kendala kualitas sumber daya manusia, alih fungsi perangkat,
infrastruktur yang rusak dan sepi pengguna. potensi sumber informasi
mempengaruhi perilaku komunikasi petani dalam menggunakan informasi (Aphunu and
Atoma (2011), Vivek (2011),Mulyandari et al. (2011)).
Perilaku komunikasi petani secara positif dipengaruhi
oleh karakteristik individu, lingkungan pendukung, potensi cyber extension dan
potensi sumber informasi konvensional. Pemenuhan kebutuhan informasi pertanian
masih didominasi oleh informasi konvensional. Semakin
tinggi perilaku komunikasi petani terhadap sumber informasi berbasis TIK dan
konvensional maka semakin besar pula pemenuhan kebutuhan informasi dan semakin
rendah perilaku komunikasi terhadap sumber informasi berbasis TIK dan
konvensional, semakin kecil pemenuhan kebutuhan informasi.
Strategi pemenuhan kebutuhan informasi pertanian
dengan cara :
1.
Strategi terkait
dengan potensi cyber extension,
dengan cara meningkatkan kepemilikan teknologi informasi; meningkatkan
akurasi, kelengkapan, ketajaman dan ketepatan informasi dengan cara melibatkan
lebih banyak stake holder; membentuk wadah kelompok pengguna internet
yang dapat meningkatkan pengetahuan petani tentang cyber extension; dan mengadakan
pelatihan dan pendampingan untuk meningkatkan keterampilan petani menggunakan
TIK.
2.
Strategi terkait
dengan potensi sumber informasi konvensional, dengan cara meningkatkan peran sumber informasi konvensional
yang sudah ada; meningkatkan kualitas SDM yang dikelola dalam suatu kelompok;
dan meningkatkan edukasi tentang cyber extension pada kelompok-kelompok
yang ada di pedesaan.
3.
Strategi terkait
dengan karakteristik individu, dengan cara membuka diri untuk mencari informasi
pertanian yang dibutuhkan dari cyber extension; meningkatkan keinginan
untuk mencoba teknologi informasi dan komunikasi; meningkatkan perilaku
komunikasi dengan memanfaatkan seluruh sumber informasi yang ada; dan meningkatkan
kemampuan untuk mentransfer informasi yang didapatkan melalui cyber
extension.
4.
Strategi terkait
dengan faktor lingkungan, dengan cara meningkatkan dukungan keluarga dalam
penggunaan sumber informasi berbasis TIK dan meningkatkan ketersediaan dan
aksesibilitas sarana TIK dengan cara memperbaiki jaringan sarana TIK.
Dapat
disimpulkan bahwa pemenuhan kebutuhan informasi pertanian dipengaruhi oleh
perilaku komunikasi dalam menggunakan sumber informasi berbasis TIK dan sumber
informasi konvensional. Strategi pengembangan pemenuhan kebutuhan informasi
pertanian dilakukan melalui penguatan semua aspek perilaku komunikasi dengan
terlebih dahulu menguatkan aspek-aspek potensi cyber extension, potensi
sumber informasi konvensional, karakteristik individu dan faktor lingkungan.
Sumber : Gultom, Dame Trully., Sumardjo., Sarwititi
Sarwoprasojo., dan Pudji Mulyono. 2017. Strategi Pemenuhan Kebutuhan Informasi
Pertanian melalui Pemanfaatan Cyber Extension di Propinsi Lampung. Jurnal Sosiohumaniora.
Vol. 19 No. 1. Hal : 64 – 69.
Dyah Ayu Lokanantha
16/398808/PN/14779
15
Nilai berita:
ReplyDelete1. Timelines: istilah cyber extension mengindikasikan bahwa berita ini bersifat baru.
2. Proximity: berita ini bersifat dekat dengan petani, karena petani sebagai sasaran strategi pemenuhan kebutuhan informasi
3. Importance: berita ini mengandung strategi pemenuhan informasi yang dibutuhkan oleh petani.
4. Policy: berita ini tidak mencantumkan kebijakan terkait
5. Prominence: berita ini tidak mengandung unsur orang terkemuka.
6. Consequence: rendahnya produktivitas pertanian Lampung diakibatkan oleh belum meratanya diseminasi informasi teknologi pertanian.
7. Conflict: masalah pada berita diatas adalah kendala pencarian informasi terkait pertanian di pedesaan
8. Development: tidak terdapat unsur development pada berita diatas
9. Disaster & crime: tidak terdapat unsur bencana dan kriminal pada berita diatas
10. Weather: tidak terdapat unsur cuaca pada berita diatas
11. Sports: tidak terdapat unsur olahraga pada berita diatas
12. Human interest: tidak terdapat unsur human interest pada berita diatas
Nilai penyuluhan:
1. Sumber teknologi/ide: pemenuhan kebutuhan informasi pertanian dengan TIK dan konvensional
2. Sasaran:
- langsung: petani dan keluarga
- tidak langsung: pamong desa, agen sarana produksi
3. Manfaat: petani dapat memanfaatkan teknologi pertanian dengan baik untuk meningkatkan produktivitas
4. Nilai pendidikan: strategi keberlanjutan dalam pemenuhan kebutuhan informasi pertanian
14775
ReplyDeleteNo absen 14
Brigita E K Sidharta