Tuesday 11 September 2018


Strategi Pemenuhan Kebutuhan Informasi Pertanian melalui Pemanfaatan Cyber Extension di Propinsi Lampung

Sektor pertanian merupakan salah satu pilar utama pertumbuhan ekonomi daerah Lampung. Kontribusi sektor pertanian dalam pembentukan Pendapatan Domestik Bruto Daerah (PDBD) tahun 2013 di Propinsi Lampung sebesar 36,87 persen dan sumbangan terbesar (47,47 persen) berasal dari sub sektor tanaman pangan dan hortikultura (Badan Pusat Statistik Propinsi Lampung, 2013). Tuntutan era globalisasi ekonomi seperti AFTA (Asean Free Trade Area), APEC (Asia Pacific Economic Cooperation) dan MEA (Masyarakat Ekonomi Asean) harus dipersiapkan dengan pengembangan hortikultura di Propinsi Lampung. Permasalahan umum hortikultura di Propinsi Lampung adalah menurunnya produksi beberapa komoditas sayuran (BPS 2015) dan produktivitas sayuran yang menempati urutan ke 12 tingkat nasional yaitu 48,45 kw/ha (BPS Propinsi Lampung, 2013). Rendahnya produktivitas karena belum meratanya diseminasi informasi teknologi pertanian dan rendahnya perilaku petani dalam memanfaatkan inovasi pertanian (Utomo dkk., 2015).
 Strategi penyebaran informasi yang tepat dapat meningkatkan kemampuan petani dalam mencari informasi dan perubahan perilaku penyebaran informasi (Ansari & Sunetha 2014). Pengkajian pemenuhan kebutuhan informasi pertanian melalui sumber informasi konvensional dan sumber informasi berbasis TIK masih langka dilakukan. Perilaku petani dalam menggunakan sumber informasi berbasis TIK di daerah pedesaan sangat diperlukan karena desa memiliki hak untuk menikmati kemudahan mengakses dan menggunakan informasi melalui TIK. Masalah pencarian informasi pertanian di pedesaan menemui kendala kualitas sumber daya manusia, alih fungsi perangkat, infrastruktur yang rusak dan sepi pengguna. potensi sumber informasi mempengaruhi perilaku komunikasi petani dalam menggunakan informasi (Aphunu and Atoma (2011), Vivek (2011),Mulyandari et al. (2011)).
Perilaku komunikasi petani secara positif dipengaruhi oleh karakteristik individu, lingkungan pendukung, potensi cyber extension dan potensi sumber informasi konvensional. Pemenuhan kebutuhan informasi pertanian masih didominasi oleh informasi konvensional. Semakin tinggi perilaku komunikasi petani terhadap sumber informasi berbasis TIK dan konvensional maka semakin besar pula pemenuhan kebutuhan informasi dan semakin rendah perilaku komunikasi terhadap sumber informasi berbasis TIK dan konvensional, semakin kecil pemenuhan kebutuhan informasi.
Strategi pemenuhan kebutuhan informasi pertanian dengan cara :
1.     Strategi terkait dengan potensi cyber extension, dengan cara meningkatkan kepemilikan teknologi informasi; meningkatkan akurasi, kelengkapan, ketajaman dan ketepatan informasi dengan cara melibatkan lebih banyak stake holder; membentuk wadah kelompok pengguna internet yang dapat meningkatkan pengetahuan petani tentang cyber extension; dan mengadakan pelatihan dan pendampingan untuk meningkatkan keterampilan petani menggunakan TIK.
2.     Strategi terkait dengan potensi sumber informasi konvensional, dengan cara  meningkatkan peran sumber informasi konvensional yang sudah ada; meningkatkan kualitas SDM yang dikelola dalam suatu kelompok; dan meningkatkan edukasi tentang cyber extension pada kelompok-kelompok yang ada di pedesaan.
3.     Strategi terkait dengan karakteristik individu, dengan cara membuka diri untuk mencari informasi pertanian yang dibutuhkan dari cyber extension; meningkatkan keinginan untuk mencoba teknologi informasi dan komunikasi; meningkatkan perilaku komunikasi dengan memanfaatkan seluruh sumber informasi yang ada; dan meningkatkan kemampuan untuk mentransfer informasi yang didapatkan melalui cyber extension.
4.     Strategi terkait dengan faktor lingkungan, dengan cara meningkatkan dukungan keluarga dalam penggunaan sumber informasi berbasis TIK dan meningkatkan ketersediaan dan aksesibilitas sarana TIK dengan cara memperbaiki jaringan sarana TIK.
Dapat disimpulkan bahwa pemenuhan kebutuhan informasi pertanian dipengaruhi oleh perilaku komunikasi dalam menggunakan sumber informasi berbasis TIK dan sumber informasi konvensional. Strategi pengembangan pemenuhan kebutuhan informasi pertanian dilakukan melalui penguatan semua aspek perilaku komunikasi dengan terlebih dahulu menguatkan aspek-aspek potensi cyber extension, potensi sumber informasi konvensional, karakteristik individu dan faktor lingkungan.

Sumber : Gultom, Dame Trully., Sumardjo., Sarwititi Sarwoprasojo., dan Pudji Mulyono. 2017. Strategi Pemenuhan Kebutuhan Informasi Pertanian melalui Pemanfaatan Cyber Extension di Propinsi Lampung. Jurnal Sosiohumaniora. Vol. 19 No. 1. Hal : 64 – 69.

Dyah Ayu Lokanantha
16/398808/PN/14779
15

2 comments:

  1. Nilai berita:
    1. Timelines: istilah cyber extension mengindikasikan bahwa berita ini bersifat baru.
    2. Proximity: berita ini bersifat dekat dengan petani, karena petani sebagai sasaran strategi pemenuhan kebutuhan informasi
    3. Importance: berita ini mengandung strategi pemenuhan informasi yang dibutuhkan oleh petani.
    4. Policy: berita ini tidak mencantumkan kebijakan terkait
    5. Prominence: berita ini tidak mengandung unsur orang terkemuka.
    6. Consequence: rendahnya produktivitas pertanian Lampung diakibatkan oleh belum meratanya diseminasi informasi teknologi pertanian.
    7. Conflict: masalah pada berita diatas adalah kendala pencarian informasi terkait pertanian di pedesaan
    8. Development: tidak terdapat unsur development pada berita diatas
    9. Disaster & crime: tidak terdapat unsur bencana dan kriminal pada berita diatas
    10. Weather: tidak terdapat unsur cuaca pada berita diatas
    11. Sports: tidak terdapat unsur olahraga pada berita diatas
    12. Human interest: tidak terdapat unsur human interest pada berita diatas

    Nilai penyuluhan:
    1. Sumber teknologi/ide: pemenuhan kebutuhan informasi pertanian dengan TIK dan konvensional
    2. Sasaran:
    - langsung: petani dan keluarga
    - tidak langsung: pamong desa, agen sarana produksi
    3. Manfaat: petani dapat memanfaatkan teknologi pertanian dengan baik untuk meningkatkan produktivitas
    4. Nilai pendidikan: strategi keberlanjutan dalam pemenuhan kebutuhan informasi pertanian

    ReplyDelete
  2. 14775
    No absen 14
    Brigita E K Sidharta

    ReplyDelete