Tuesday 11 September 2018


Resume Jurnal : EFEKTIVITAS PERAN PENYULUH SWADAYA DALAM PEMBERDAYAAN PETANI  DI PROVINSI JAWA BARAT

              Berkurangnya tenaga penyuluh pemerintah di lapangan menyebabkan kesenjangan inovasi petani terhadap perubahan informasi yang cepat dan menurunnya efektivitas kegiatan penyuluhan. Akibatnya petani tidak berdaya dalam menghadapi perubahan di lingkungannya sendiri terutama berkenaan dengan usaha tani, sehingga peran penyuluh masih dibutuhkan kehadirannya oleh petani untuk mengatasi hal tersebut. Idealnya penyuluh pertanian mampu menjadi motivator, dinamisator, fasilitator dan konsultan bagi petani. Penyuluh pertanian juga harus dapat mendiagnosis permasalahan-permasalahan yang dihadapi oleh kelayan (petani), membangun dan memelihara hubungan dengan sistem kelayan, memantapkan adopsi, serta mencegah penghentian adopsi. penyuluh yang tepat untuk saat ini dan dapat diandalkan dalam menyampaikan pesan inovasi adalah penyuluh yang berasal dari petani itu sendiri.  Petani yang memainkan perannya sebagai penyuluh untuk petani lainnya merupakan bentuk partisipasi puncak dari seorang petani dalam pembangunan pertanian . Petani semacam itu dan petani yang memiliki sifat kepemimpinan, menjadi teladan bagi pelaku utama dan pelaku usaha dikelompokkan sebagai penyuluh swadaya (Permentan 68 tahun 2008). Petani dengan sifatsifat maju tersebut selanjutnya berperan sebagai penyuluh swadaya dan melaksanakan penyuluhan secara swadaya.
              Terkait dengan kondisi tersebut, potensi penyuluh swadaya untuk dapat terlibat lebih intensif berperan dalam penyelenggaraan penyuluhan saat ini masih sangat memungkinkan. Secara nasional jumlah penyuluh swadaya yang bergerak di sektor pertanian saat ini sebanyak 21.438 orang (Pusluhtan-Kementan 2017). Sementara untuk Provinsi Jawa Barat sendiri terdapat 2.122 orang penyuluh swadaya. Oleh karena itu, hadirnya penyuluh swadaya diharapkan dapat mengatasi salah satu permasalahan kurangnya tenaga penyuluh dalam memberdayakan petani.  Beberapa perubahan yang diharapkan dengan adanya penyuluh swadaya adalah meningkatnya efektivitas penyuluhan dan pemberdayaan petani. Hasil dari kegiatan pemberdayaan petani oleh penyuluh swadaya tersebut diharapkan terjalinnya kerjasama sesama petani yang semakin kuat, petani memiliki kemampuan dalam mencari dan memilih informasi yang sesuai untuk memenuhi kebutuhannya dan peluang, serta memiliki adaptasi inovasi pada lingkungan petani.  Oleh karena itu, petani saat ini tidak membutuhkan sekedar penyuluh, namun seorang pendamping yang berpihak, terlibat aktif, mau berbagi pengetahuannya, dan hidup bersama di tengah masyarakat petani (Syahyuti, 2014). Tampaknya penyuluh swadaya merupakan sosok yang dibutuhkan untuk itu. Hal ini karena penyuluh swadaya merupakan bagian dari komunitas petani sehingga lebih memiliki rasa empati untuk membantu sesamanya.
          Keefektivan pemberdayaan yang dilakukan oleh penyuluh swadaya secara keseluruhan berada dalam kategori tinggi, dengan arti lain telah efektif dalam membantu petani memperoleh informasi yang dibutuhkan untuk usahataninya sehingga diantara petani mampu bekerjasama dengan baik dan mampu memilih inovasi yang sesuai dengan spesifik lokasi atau menerapkan inovasi lokal yang ada di wilayahnya. Keefektivan pemberdayaan petani diukur dari pemenuhan kebutuhan informasi yang dibutuhkan oleh petani, tingkat kerjasama diantara petani dan tingkat adaptasi inovasi di lingkungan petani.  Hal ini sesuai dengan yang disampaikan oleh Axinn (1988) yaitu penyuluhan dari petani ke petani mampu  memberikan  kombinasi antara pengetahuan setempat (indigenous knowladge) dengan ilmu pengetahuan (science) yang lebih menekankan pada kebutuhan petani sasaran. 
         Tingkat keefektivan pemberdayaan petani yang dilaksanakan oleh penyuluh swadaya di setiap kabupaten relatif sama terutama dalam hal pemenuhan kebutuhan informasi dan kerjasama diantara sesama petani. Hadirnya penyuluh swadaya di tengah komunitasnya mampu memberikan perbedaan kepada petani terutama dalam memperoleh informasi  yang dibutuhkan. Petani memiliki kecenderungan dalam mencari dan menyebarluaskan informasi melalui saluran interpersonal, yaitu diantara penyuluh swadaya dan petani.   Kondisi ini menegaskan bahwa penyuluh swadaya memiliki kemampuan dalam mengembangkan komunikasi partisipatif dengan petani dan mampu membangun jaringan berbasis komunitas. Sosok penyuluh swadaya dianggap memiliki keunggulan dari sisi tersebut. Hadirnya penyuluh swadaya diharapkan menjadi salah satu alternatif merubah pola top down penyuluhan yang selama ini dijalankan oleh pemerintah menjadi lebih partisipatif. Target akhirnya, adalah membangun dan memelihara hubungan interaktif antara pemerintah, swasta, dan komunitas petani.

Sumber: Haryanto. Y., Sumardjo, S. Amanah, P. Tjitropranoto. 2017.  EFEKTIVITAS PERAN                                    PENYULUH SWADAYA DALAM PEMBERDAYAAN PETANI  DI PROVINSI                              JAWA BARAT. Jurnal Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian, Vol. 20,                             No.2, 2017: 141-154

Oleh Azis Fatkhur Rahman (17/414696/PN/15277). No Presensi; 33

1 comment:

  1. Nama: Nora Ganeda H.
    NIM: 17/414669/PN/15250
    absen: 32
    gol A5.2

    Nilai berita:
    1. Timelines
    Terkait dengan kondisi tersebut, potensi penyuluh swadaya untuk dapat terlibat lebih intensif berperan dalam penyelenggaraan penyuluhan saat ini masih sangat memungkinkan.
    2.Proximity
    Hasil dari kegiatan pemberdayaan petani oleh penyuluh swadaya tersebut diharapkan terjalinnya kerjasama sesama petani yang semakin kuat, petani memiliki kemampuan dalam mencari dan memilih informasi yang sesuai untuk memenuhi kebutuhannya dan peluang, serta memiliki adaptasi inovasi pada lingkungan petani.
    3. Importance
    penyuluh yang tepat untuk saat ini dan dapat diandalkan dalam menyampaikan pesan inovasi adalah penyuluh yang berasal dari petani itu sendiri. Petani yang memainkan perannya sebagai penyuluh untuk petani lainnya merupakan bentuk partisipasi puncak dari seorang petani dalam pembangunan pertanian.
    4. Consequence
    hadirnya penyuluh swadaya diharapkan dapat mengatasi salah satu permasalahan kurangnya tenaga penyuluh dalam memberdayakan petani.
    5. Conflict
    Berkurangnya tenaga penyuluh pemerintah di lapangan menyebabkan kesenjangan inovasi petani terhadap perubahan informasi yang cepat dan menurunnya efektivitas kegiatan penyuluhan.
    6. Development
    Hadirnya penyuluh swadaya di tengah komunitasnya mampu memberikan perbedaan kepada petani terutama dalam memperoleh informasi yang dibutuhkan.
    Nilai penyuluhan:
    1. Adanya sumber teknologi/ide
    penyuluh yang tepat untuk saat ini dan dapat diandalkan dalam menyampaikan pesan inovasi adalah penyuluh yang berasal dari petani itu sendiri.
    2. Adanya sasaran
    a. sasaran langsung: Petani
    b. sasaran tidak langsung: pemerintah, swasta, komunitas petani, penyuluh
    3. Adanya manfaat
    Kondisi ini menegaskan bahwa penyuluh swadaya memiliki kemampuan dalam mengembangkan komunikasi partisipatif dengan petani dan mampu membangun jaringan berbasis komunitas.
    4. Adanya nilai pendidikan
    Petani memiliki kecenderungan dalam mencari dan menyebarluaskan informasi melalui saluran interpersonal, yaitu diantara penyuluh swadaya dan petani.

    ReplyDelete