Monday 10 September 2018

MEDIA KOMUNIKASI DAN INFORMASI DALAM MENUNJANG KEGIATAN PENYULUHAN PERTANIAN

Ni Luh Putu Mita Rismayanti
Teknologi Hasil Perikanan
16/394356/PN/14595
Gol. A5.2
01


MEDIA KOMUNIKASI DAN INFORMASI DALAM MENUNJANG
KEGIATAN PENYULUHAN PERTANIAN

Pembangunan pertanian di era reformasi dan kebijakan otonomi daerah telah berubah dari pendekatan yang berbasis sumberdaya menjadi pendekatan yang berbasis masyarakat (community based development). Salah satu ciri pembangunan pertanian berbasis masyarakat adalah berorientasi pada partisipasi masyarakat. Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor 798/Kpts/OT.210/12/94 di beberapa daerah dibentuk lembaga Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP). Tujuan pembentukan BPTP selain untuk desentralisasi dalam bidang penelitian dan pengkajian teknologi pertanian spesifik lokasi, juga untuk mendekatkan pelayanan pengkajian dan diseminasi informasi kepada masyarakat serta menjaga kesinambungan pengkajian dan penyuluhan pertanian spesifik lokasi.
Kegiatan penelitian dan penyuluhan pertanian dalam konteks pembangunan pertanian saling berkaitan satu sama lain sehingga tidak dapat dipisahkan dan memiliki peranan yang penting. Tujuan dari kedua kegiatan diatas yaitu untuk meningkatkan kesejahteraan petani. Kegiatan penelitian dan penyuluhan memiliki beberapa peranan penting lainnya yaitu untuk meningkatkan produktivitas dan pendapatan petani. Informasi teknologi pertanian/inovasi teknologi pertanian yang disampaikan kepada petani oleh penyuluh didapatkan dari kegiatan penelitian/pengkajian pertanian. Dalam upaya menyebarluaskan informasi hasil penelitian dan pengkajian teknologi pertanian, BPTP Jawa Barat menerbitkan berbagai jenis media komunikasi dan informasi teknologi pertanian baik yang bersifat ilmiah seperti prosiding maupun ilmiah popular diantaranya adalah brosur dan leaflet.
Sasaran utama pengguna media informasi brosur dan leaflet adalah penyuluh pertanian. Media komunikasi dan informasi berbentuk brosur dan leaflet digunakan sebagai materi penyuluhan yang dikemas sedemikian rupa agar mudah dipahami. Kelebihan penggunaan brosur dan leaflet antara lain dapat menjangkau sasaran lebih banyak dan tersebar luas dibandingkan komunikasi secara tatap muka, bisa dibaca berulang kali sehingga lebih mudah dipahami. Media cetak juga memiliki beberapa kekurangan yaitu disisi lain tidak efektif dalam menjangkau sasaran karena penyajiannya yang tidak sesuai dengan karakteristik pengguna, selain itu topik yang digunakan juga tidak mengandung kebutuhan dari pengguna.
Kegiatan penelitian yang dilakukan memiliki beberapa tahap, salah satunya yaitu setiap BPTP membutuhkan staf dengan spesialisasi informasi (information specialist), yang salah satu tugasnya adalah melaksanakan kegiatan komunikasi dan diseminasi informasi hasil penelitian/pengkajian teknologi pertanian. Diseminasi akan menentukan efektivitas institusi BPTP terutama dalam pandangan pengguna akhir (petani) dan stakeholder (penyuluh pertanian). Dari semua tahap pengkajian atau penenlitian, tahapan akhir yang akan menentukan efektivitas institusi BPTP tersebut belum dapat perhatian yang memadai dari penentu kebijakan. Berdasarkan uraian diatas, dilakukan kembali penelitian yaitu “Bagaimana penggunaan media komunikasi dan informasi teknologi Pertanian bebrbentuk brosur dan leaflet dalam menunjang kegiatan penyuluhan pertanian”. Populasi dalam penelitian ini adalah para penyuluh pertanian yang tersebar di tiga lokasi yakni yakni Lembang, Purwakarta dan Kabupaten Sumedang yang berjumlah 48 orang. Berdasarkan hasil pengolahan data diketahui bahwa media komuniiasi dan informasi yang banyak dimanfaatkan para responden yang ada di tiga lokasi yakni Lembang, Purwakarta dan Kabupaten Sumedang yaitu media brosur dan leaflet. Beberapa hal yang mendorong responden memanfaatkan media komunikasi dan informasi yang berupa brosur dan leaflet yakni petugas penyuluh pertanian selalu dituntut untuk well informed terhadap berbagai perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi maupun informasi lainnya.
Menurut responden, tujuan dari penggunaan media komunikasi dan informasi yang berupa brosur dan leaflet  diantaranya untuk menambah pengetahuan dan wawasan terutama yang berkaitan informasi terbaru, karena dengan diperolehnya informasi baru kegiatan penyuluhan diharapkan bisa berjalan menarik dan sesuai dengan tujuan dari kegiatan penyuluhan pertanian. Responden juga mengatakan bahwa isi dari dari brosur dan leaflet yang digunakan sudah sesuai dengan materi yang dibutuhkan dan waktu pendistribusiannya sudah tepat sehingga membantu responden dalam melakukan kegiatan penyuluhan. Jenis informasi yang biasanya dibutuhkan para penyuluh yaitu informasi tentang penentuan kebijakan, pengujian lebih lanjut, pengembangan Iptek dibidang pertanian, sarana produksi maupun informasi tentang teknologi lainnya yang dapat menunjang kegiatan penyuluhan.
Dalam konteks komunikasi yang disebut dengan media adalah merupakan alat atau sarana yang digunakan oleh komunikator dalam menyampaikan pesan komunikasinya. Faktor-faktor yang menentukan efektivitas keberhasilan komunikasi ditentukan oleh unsur-unsur yang berperan dalam komunikasi diantaranya sumber (source), isi pesan harus utuh dan tidak ada pemenggalan yang dapat membingungkan para penerima atau penguna, serta saluran media dipilih berdasarkan pertimbangan ekonomis dan banyak dimanfaatkan pengguna. Media memiliki kontribusi yang penting dalam menunjang keberhasilan suatu proses komunikasi termasuk dalam hal ini penyuluhan pertanian. Isi pesan yang dimuat dalam brosur diantaranya memuat informasi atau penjelasan tentang suatu produk, layanan, fasilitas umum, profil perusahaan, sekolah; informasi ditulis dengan bahasa yang ringkas, mudah dipahami dalam waktu singkat; serta berisi informasi yang bertujuan menggugah sasaran agar tergerak hatinya. Isi pesan dalam leaflet hampir sama dengan brosur hanya saja tujuan leaflet terbatas pada membangkitkan motivasi sasaran saja. Dalam upaya mengkomunikasikan informasi hasil penelitian teknologi pertanian, Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian menerbitkan berbagai jenis media komunikasi dan informasi teknologi pertanian baik yang bersifat ilmiah seperti jurnal ilmiah, prosiding, maupun ilmiah popular diantaranya adalah brosur dan leaflet.



Referensi :Ruyadi,I., Y.Winoto., N. Komariah.2017. Media komunikasi dan informasi dalam menunjang kegiatan penyuluhan pertanian. Jurnal Kajian Informasi & Perpustakaan 5(1) : 35-48
                            http://journal.unpad.ac.id/jkip/article/view/11522

2 comments:

  1. Nama pengomentar : Anugrah Galih Al Fatah (15314)
    Nilai berita yang terkandung dalam artikel tersebut ialah :
    1. Timelines
    Berita tersebut dapat dikatakan memiliki nilai berita “timelines”, terbukti pada sumber yang dicantumkan penulis artikel yang menunjukkan tahun 2017. Tulisan yang disampaikan bersifat baru.
    2. Proximity
    Artikel tersebut memiliki nilai berita proximity. Hal ini disebabkan karena tulisan bersifat dekat dengan petani, dan menghubungkan petani dengan penyuluh, melalui kegiatan penyuluhan pertanian melalui media informasi ataupun teknologi, seperti brosur dan leaflet
    3. Importance
    Artikel tersebut memiliki nilai berita importance. Hal ini karena tulisan tersebut mengandung informasi yang dibutuhkan petani, seperti pemasangan dan pengenalan media komunikasi terbaru seperti jurnal ilmiah, prosiding maupun ilmiah popular lainnnya.
    4. Prominence
    Ditunjukkan dengan adanya lembaga Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP)
    5. Consequence
    Artikel diatas memiliki nilai berita consequence, terbukti dengan adanya “Surat Keputusan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor 798/Kpts/OT.210/12/94 di beberapa daerah dibentuk lembaga Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP)”. Terdapat peraturan perundang-undangan yang memberikan impact kepada masyarakat.
    6. Conflict
    Berita tersebut mengandung nilai berita conflict. Hal ini dibuktikan dengan adanya pernyataan bahwa : “Dari semua tahap pengkajian atau penenlitian, tahapan akhir yang akan menentukan efektivitas institusi BPTP tersebut belum dapat perhatian yang memadai dari penentu kebijakan”
    7. Development
    Mengandung nilai berita development. Dibuktikan dengan “pengembangan Iptek dibidang pertanian, sarana produksi maupun informasi tentang teknologi lainnya yang dapat menunjang kegiatan penyuluhan. Hal ini berarti, kegiatan diatas dapat menimbulkan keberhasilan dalam penyuluhan pertanian.

    ReplyDelete
  2. nilai penyuluhan :

    sumber teknologi/ide : kegiatan penyuluhan melalui media seperti brosur dan leaflet, yang memperluas informasi dan pengetahuan kepada petani.

    sasaran : petani dan masyarakat secara luas

    manfaat : mengetahui peran media komunikasi dan internet dalam menunjang kegiatan penyuluhan yang nantikan aakan mempermudah petani dalam melakukan kegiatan pertanian.

    nilai pendidikan : media informasi yang semakin menyebar ke penjuru indonesia, terutama kepada masyarakat dan petani, akan bisa digunakan oleh masyarakat untuk mengetahui tentang dunia pertanian.

    ReplyDelete