Monday 10 September 2018

HUBUNGAN KOMPETENSI PENYULUH DENGAN KARAKTER PRIBADI, PRESEPSI PENYULUH TERHADAP DUKUNGAN KELEMBAGAAN DAN PRESEPSI PENYULUH TERHADAP SIFAT INOVASI CYBER EXTENSION


Ramadhan Alif Firdaus
16/396778/PN/14640




Pertanian merupakan salah satu sector penting di Indonesia, karena Indonesia merupakan negara agraris dan sempat menjadi negara penghasil padi terbesar di asia tenggara. Maka dari itu, sebagian besar penduduk Indonesia bekerja sebagai petani. Petani di Indonesia sangat beranekaragam dan biasa digolongan, contohnya digolongan bedasarkan usia. Petani di Indonesia mulai dari muda sampai tua, sehingga punya cara masing masing dalam mengolah lahannya. Salah satu upaya dalam usaha memajukan pertanian adalah dengan dilakukannya penyuluhan yang bertujuan untuk menambah wawasan serta keterampilan dalam usaha tani. 
Penyuluhan merupakan kegiatan penyampaian informasi dan pengetahuan secara interaktif dan kreatif guna memudahkan agar penerima yaitu petani agar mudah mencerna dan mempraktekan pengetahuan yang telah disampaikan. Penyuluhan sebagai suatu usaha pendidikan non-formal yang dimasudkan untuk mengajak orang sadar dan mau melaksanakan ide – ide baru.
            Jurnal ini memiliki tujuan yaitu untuk menganalisis hubungan antara karakteristik penyuluh, persepsi penyuluh terhadap dukungan kelembagaan dengan persepsi penyuluh terhadap sifat inovasi cyber extension dan kompetensi penyuluh dalam pemanfaatan cyber extension. Peneliti menggunakan pendekatan kuantitatif untuk mencari hubungan antar peubah, dengan metode sensus menggunakan korelasi Rank Spearman (rs). Tempat penelitian berada di Kota Bekasi dan Kabupaten Kuningan, Provinsi Jawa Barat, dan waktu penelitian dilaksanakan bulan Oktober sampai Desember 2012.
            Persepsi penyuluh terhadap inovasi cyber extensión adalah pandangan penyuluh terhadap sifat-sifat inovasi cyber extensión meliputi: keuntungan relatif, kompatibilitas dari sinergi aplikasi teknologi informasi, kompleksitas, trialibilitas, dan observabilitas dari inovasi cyber extensión. Karakteristik penyuluh dalam penelitian ini meliputi: umur, pendidikan formal, pengalaman kerja sebagai penyuluh, lama kepemilikan komputer, wawasan ke depan, dan motivasi. Berdasarkan hasil uji korelasi Rank Spearman diketahui bahwa peubah karakteristik penyuluh yang berhubungan nyata dengan persepsi penyuluh terhadap sifat inovasi cyber extensión adalah umur, lama kepemilikan komputer, dan wawasan. 
Hasil penelitian menunjukkan bahwa rentang umur penyuluh PNS berada pada
 rentang usia 27-60 tahun, dan umur THL-TBPP berada pada rentang usia 20-49 tahun. Umur penyuluh PNS di kabupaten Kuningan dan Kabupaten Bekasi jika dikaitkan dengan batas usia pensiun, sejumlah 25,85 persen berada pada katagori kurang produktif, yaitu: ≥ 56 tahun, dan umur penyuluh THL_TBPP sejumlah 100 persen berada pada katagori usia produktif dan sangat produktif, yaitu: < 56 tahun). (berdasarkan BPS bahwa umur produktif berada pada usia 15-55 tahun). Oleh sebab itu kebijakan pemerintah dalam pemanfaatan cyber extension sebagai salah satu sistem penyuluhan bagi seluruh penyuluh pertanian relatif kurang efektif, mengingat banyak penyuluh pertanian PNS yang sudah memasuki batas usia pensiun.
Hasil ini menunjukkan bahwa semakin tinggi umur, persepsi penyuluh akan semakin sulit menerima sifat inovasi dari cyber extensión. Tetapi semakin luas wawasan ke depan penyuluh dan semakin lama kepemilikan komputer, persepsi penyuluh akan semakin mudah menerima sifat inovasi dari cyber extensión.
Jadi kesimpulannya bahwa Persepsi penyuluh pertanian relatif rendah terhadap cyber extensión sebagai satu alternatif system penyuluhan pertanian melalui jaringan internet. Cyber extensión belum mampu memberikan manfaat dalam pelaksanaan penyuluhan pertanian baik untuk penyediaan informasi pertanian, dan materi penyuluhan yang terbarukan sesuai kebutuhan petani, serta belum memberikan informasi harga dan pemasaran hasil produksi. Kemudian keterkaitan antara  Persepsi penyuluh pertanian terhadap sifat inovasi cyber extensión, menunjukkan hubungan yang relatif erat terhadap dukungan kelembagaan. Ketersediaan prasarana dan sarana di setiap kelembagaan dalam rangka pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi penyuluhan, akan meningkatkan kepercayaan penyuluh pertanian terhadap manfaat cyber extensión sebagai satu alternatif sistem informasi penyuluhan pertanian melalui jaringan internet.

Sumber:
Helmy, Z,. Sumardjo, N. Purnaningsih, dan P. Tjitropranoto. 2013. Hubungan kompetensi penyuluh dengan karakteristik pribadi, persepsi penyuluh terhadap dukungan kelembagaan dan persepsi penyuluh terhadap sifat inovasi  cyber extension. Jurnal Agro Ekonomi 31(1):1-18


1 comment:

  1. Nilai berita yang terdapat dalam berita :
    1. Timelines : Tulisan masih tergolong baru karena ditulis pada tahun 2013 dan isi berita juga terkait dengan inovasi.
    2.Development :Tulisan ini juga mengandung nilai pembangunan bagi yaitu,penyuluh pandangan penyuluh terhadap sifat-sifat inovasi cyber extensión meliputi: keuntungan relatif, kompatibilitas dari sinergi aplikasi teknologi informasi, kompleksitas, trialibilitas, dan observabilitas dari inovasi cyber extensión.

    Nama : Jhon Rois Martua Togatorop
    NIM : 14639

    ReplyDelete